Kamis, 01 April 2010

Pendidikan Holistik

Tujuan pendidikan seharusnya mempersiapkan individu agar cakap hidup pada zamannya, mampu menghadapi dunia yang penuh tantangan dan cepat berubah. Proses pendidikan harus dapat membentuk manusia utuh berwawasan holistik, yang seluruh potensinya berkembang secara optimal (whole person). Manusia seperti ini adalah pembelajar sejati yang selalu sadar bahwa dirinya adalah bagian dari sebuah kehidupan yang luasn (the person within whole). Dia selalu ingin memberikan kontribusi positif (added value atau beramal saleh) kepada lingkungannya, baik itu sosial, ekonomi, budaya, maupun alam.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia (No. 2 tahun 2004) tentang Sistem Pendidikan Nasional, arah pendidikan pada Bab II Pasal 3 sebenarnya sudah secara eksplisit menguraikan tujuan membangun manusia holistik :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

 

Berbagai Potensi Manusia Yang Perlu Dikembangkan

Dalam menjabarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, perlu ada pengklasifikasian potensi-potensi manusia yang perlu dikembangkan. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :

·           Aspek Fisik

Menyangkut perkembangan motorik halus dan kasar, juga menjaga stamina dan kesehatan

·           Aspek Emosi

Menyangkut kesehatan jiwa; mampu mengendalikan stress, mengontrol diri dari perbuatan negative, percaya diri, berani mengambil resiko dan mampu berempati.

·           Aspek Sosial

Belajar menyenangi pekerjaannya, bekerja dalam tim, pandai bergaul, peduli pada masalah sosial dan berjiwa sosial, bertanggung jawab, menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan budaya dan kebiasaan orang lain, serta mematuhi segala peraturan yang berlaku.

·           Aspek Kreativitas

Mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan produktif (seni, music, pikiran, dsb), serta mencari solusi tepat dari berbagai masalah.

·           Aspek Spiritual

Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan mampu berefleksi tentang dirinya, mengetahui misinya dalam kehidupan ini sebagai bagian penting dari sebuah sistem kehidupan dan selalu bersifat takzim kepada seluruh ciptaan Tuhan.

·           Aspek Akademik dan Intelektual

Berpikir logis, berbahasa dan menulis dengan baik , selain itu dapat mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang diketahui.

 

Tujuan membentuk manusia holistik dilakukan oleh banyak Negara. Misalnya, Departemen Pendidikan di Jepang (Monbusho) sejak 1988 telah merevisi sistem pendidikannya yang ditujukan untuk “creative, philosophical, able to make judgements and decisions and able to express themselves” (kreatif, berpikir filosofis, mampu menilai diri dan mengambil keputusan serta dapat mengekspresikan dirinya). Tujuan ini dianggap tepat untuk mempersipkan anak didik agar mampu menghadapi tantangan di masanya kelak.

Sementara itu, Ministry of Education of British Columbia, Canada pada 2000 mencanangkan tujuan pendidikan untuk mengembangkan aspek estetika dan kesenian, emosi dan sosial, intelektual, fisik dan kesehatan, juga tanggung jawab sosial.

0 komentar:

Posting Komentar